Salah satu kontroversi yang lahir dari konspirasi Black Budget adalah pertempuran militer As melawan sejumlah alien yang mendarat di bumi. Pertempuran yang berlangsung pada 1979 itu disebut “Pertempuran Dulce” oleh Philip Schneider.

                Berawal dari proyek pembangunan markas bawah tanah di New Mexico yang didanai Black Budget. Markas merupakan markas terdalam dengan kedalaman yaitu sekitar 2,5 mil di bawah tanah. Dan disinilah tanpa sengaja mereka menemukan sejumlah alien berwarna abu-abu (grey alien) dan berbentuk reptil. Disana mereka menemukan sebuah tong yang berisi potongan kaki dan tangan manusia. Schneider sempat menembak dua alien dan ia sendiri tertembak dan kehilangan dua jarinya.  Sekitar 40 personil militer AS yang datang untuk membantu dan semuanya tewas. Hanya tiga orang yang selamat waktu itu termasuk di dalamnya Schneider. Uniknya alien tersebut justru dapat dibunuh oleh air seni Schneider yang tanpa sengaja disiramkannya.

                Penemuan alien di terowongan itu semakin menguatkan bahwa alien sudah sangat lama berada di bumi. Pengakuan warga di sekitar Dulce yang kerap kali melihat sejumlah objek terbang dan bentuk-bentuk makhluk asing pun semakin menguatkan dugaan bahwa pertempuran Dulce versi Schneider bukanlah rekaan imajinasi anak-anak saja. Seorang peneliti UFO Paul Bennewitz sempat mengemukakan sejumlah bukti temuan keberadaan makhluk asing di sekitar itu.  

Benarkah monalisa seorang wanita ? Kehobohan ini muncul dari pernyataan seorang Ketua Komite Nasional Pelestarian Warisan Kebudayaan Italia, Silvano Vinceti yang tentu saja kompetensi  keilmuannya bukan sekedar omong kosong yang tanpa kajian mendalam. Menurutnya monalisa adalah Mon Salai yang bernama asli Gian Giacomo Caproti, seorang pria yang sangat tampan dan telah mengikuti Da Vinci sejak usia 20 tahun. Pria yang menurut hasil kajian adalah pacar Da Vinci initidak saja menjadi inspirasi bagi lahirnya “Monalisa” namun juga pada lukisan John the Baptis, dan Angel Incarnate. Bukan tanpa sebab Vinceti mengeluarkan pendapat itu. Karena dari telisik komparatif antara lukisan monalisa dengan lukisan potret diri Mon Salai, ditemukan banyak kemiripan anatomi wajah. Terutama pada bagian hidung dan tarikan senyumannya yang luar biasa.